Berita  

Menteri Agama RI Sebut Skema 4-3-5 Jadi Indikator Sukses Haji 2024

(Nasional, Jakarta) Tahiro.id — Pelaksanaan ibadah haji 2024 berlangsung dengan sangat sukses. Semua tahap dalam penyelenggaraan, mulai dari keberangkatan, puncak haji, hingga pemulangan, berjalan lancar.

Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, mengungkapkan berbagai indikator yang menunjukkan keberhasilan penyelenggaraan haji tahun ini. Kesuksesan ini diformulasikan dengan skema 4-3-5, yaitu empat perdana di haji 2024, tiga pengembangan ekosistem potensi ekonomi haji, dan lima inovasi haji 2024.

4 Perdana di Musim Haji 2024

Ada empat hal yang serba perdana pada haji 2024 yakni pertama, perdana layanan fast track yang diterapkan pada tiga embarkasi. Selain Bandara Soetta, Adi Soemarmo Solo dan Djuanda Surabaya juga mulai mengunakan layanan fast track tahun ini.

CLOSING STATEMENT SUKSES HAJI TAHUN 2024

“127.073 jemaah haji Indonesia (lebih 50%) sudah merasakan kenyamanan layanan fast track,” ungkap Gus Men pada Closing Statement Sukses Haji 2024 di Pondok Gede, Jakarta, Kamis (25/7/2024).

Kedua, perdana dalam kuota normal dan kuota tambahan dengan layanan katering diberikan secara penuh selama jemaah berada di Makkah. Total 17.492.983 boks didistribuskan dan dinikmati oleh jemaah selama pra Armuzna dan pasca Armuzna.

“Ini belum termasuk lebih dari lima juta boks katering yang disiapkan di Madinah dan juga belum termasuk juga layanan konsumsi jemaah selama puncak haji di Armuzna,” ungkapnya.

Ketiga, perdana dalam sejarah, Indonesia mendapat kuota tambahan hingga 20.000 jemaah. Ini bagian dari upaya lobi yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo kepada Raja Salman dan Pangeran Muhammad bin Salman.

Keempat, perdana kebijakan Murur diterapkan secara terencana dan sistematis. Murur adalah skema pergerakan jemaah dari Arafah (usai Wukuf) menuju Muzdalifah (melintas tanpa turun), lalu menuju ke Mina.

“Ini sebagai ikhtiar agar kepadatan di Muzdalifah yang terjadi pada 2023 tidak terulang. Ada sekitar 51.899 jemaah yang terdaftar menjalani skema ini, meski dalam realisasinya lebih dari itu. Pada pukul 07.37 waktu Arab Saudi (WAS), seluruh jemaah haji di Muzdalifah sudah diberangkatkan ke Mina. Padahal, pada 2023 dengan jumlah jemaah lebih sedikit, proses mobilisasi jemaah berlangsung hingga pukul; 13.30 WAS,” jelasnya.

3 Pengembangan Ekosistem Potensi Ekonomi Haji

Pengembangan ekosistem potensi ekonomi haji tahun 2024 dilakukan dengan 3 upaya yakni pertama, ekspor bumbu nusantara. Tahun 2023, baru 16 ton bumbu Nusantara yang diekspor untuk memenuhi kebutuhan dapur penyedia katering jemaah haji Indonesia.

“Tahun ini jumlahnya meningkat lebih dari 70 ton. Potensi ke depan masih terbuka lebar karena kebutuhannya mencapai 300 ton,” ungkap Gus Men.

Upaya kedua adalah pengiriman daging dam petugas dan jemaah dalam bentuk kemasan daging olahan. Tahun ini, PPIH berhasil mengelola 6.755 kambing dam petugas dan jemaah haji. Dari jumlah itu, ada 2.000 daging kambing akan dikirim ke Indonesia dalam bentuk kemasan daging olahan. Dengan kemasan 0,5 kg, diperkirakan akan menjadi 15.000 pack.

“Sementara daging kambing Dam lainnya, didistribusikan melalui Jam’iyyah Khairiyah, lembaga sosial di Makkah. Ini menjadi bagian kontribusi penyelenggaraan haji dalam pencegahan stunting. Semoga di tahun mendatang jumlahnya bisa ditingkatkan,” imbuhnya.

Upaya ketiga, tahun 2024 Indonesia mulai mengggunakan makanan siap saji dalam layanan katering jemaah. Makanan didatangkan dari Indonesia dengan total ada sekitar 1,7 juta boks yang tahun ini didistribusikan di Makkah dan saat puncak haji di Armuzna.

“Jumlahnya masih bisa ditingkatkan karena potensi kebutuhannya bisa mencapai 5-6 juta boks. Makanan siap saji ini memenuhi citarasa Nusantara,” jelasnya.

5 Inovasi Haji 2024

Kesuksesan musim haji tahun ini menurut Gus Men juga terkait dengan 5 inovasi haji yang telah dilakukan. Pertama adalah transformasi digital dalam rekrutmen petugas melalui pendaftaran terbuka dan online, CAT untuk semua petugas termasuk tenaga pendukung PPIH di Arab Saudi dan mahasiswa Timur Tengah.

Kedua adalah aplikasi Kawal Haji yang memberi ruang bagi jemaah dan keluarga jemaah, bahkan masyarakat umum, untuk menyampaikan keluhan dan aduan jika mengalami masalah. Hasilnya, beragam masalah lebih cepat teridentifikasi dan tertangani.

Ketiga, Safari Wukuf Lansia Non Mandiri dan Disabilitas dengan persiapan yang lebih matang, baik dari aspek akomodasi, petugas, maupun layanan konsumsi. Total tahun ini ada 293 jemaah haji lansia non mandiri dan disabilitas yang terfasilitasi dan merasa bersyukur bisa tetap menjalankan wukuf di Arafah di tengah keterbatasan jemaah.

Keempat, penggunaan IPS (International Patient Summary) atau riwayat kesehatan jemaah haji pada kartu jemaah haji. IPS berisikan resume kesehatan jemaah dari sisi demografi, alergi/intoleransi, pengobatan, penyakit, dan imunisasi/vaksinasi. Dengan informasi ini, layanan kesehatan di Arab Saudi dapat memberikan tindakan medis yang lebih tepat dan terukur.

Kelima, penyederhanaan proses tunda/batal visa untuk optimalisasi penggunaan kuota haji. Jemaah yang sudah terbit visanya namun karena sesuatu hal batal/tunda, diinput oleh tim Kankemenag Kab/Kota ke Siskohat. Sehingga, Kanwil Kemenag Provinsi dan Kemenag pusat dapat segera membatalkan dan mengajukan visa penggantinya. Pendekatan ini berhasil mengoptimalkan serapan kuota haji hingga tahun ini hanya tersisa 45 kuota.

“Alhamdulillah, seluruh tahapan sudah selesai dan saya nyatakan operasional haji 1445 H/2024 M berakhir. Dalam waktu dekat, kita akan menggelar evaluasi sekaligus memulai persiapan penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M,” katanya.

“Arab Saudi sudah mengumumkan bahwa kuota haji Indonesia tahun 2025 sebanyak 221.000. Pada awal September 2024, sudah akan dimulai pertemuan persiapan dan rapat dengan perusahaan penyedia layanan (paket, akomodasi, konsumsi),” imbuh Gus Men.

Sumber : Arina.id