(Nasional) Tahiro.id — Indonesia berduka atas kepergian KH Chalid Mawardi, seorang tokoh besar dalam organisasi Nahdlatul Ulama (NU) dan pendiri Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). KH Chalid Mawardi wafat pada Jumat, 26 Juli 2024, di usia 87 tahun. Kepergian beliau meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar NU dan seluruh masyarakat Indonesia yang mengenal kiprah dan dedikasinya dalam memperjuangkan nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan.
KH Chalid Mawardi dikenal sebagai tokoh yang berperan penting dalam pengembangan organisasi PMII, yang didirikannya pada tahun 1960. Beliau juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) pada periode 1980-1985, di mana beliau memainkan peran signifikan dalam membina generasi muda dan memperkuat peran pemuda dalam masyarakat.
Kabar duka terssebut langsung menyelimuti seluruh warga Nahdlatul Ulama (NU) dengan berpulangnya salah satu sesepuh NU yakni KH Chalid Mawardi pada usia 87 tahun. Kabar tersebut segera tersebar di berbagai grup dan surat kabar pesan untuk warga NU. “Innalillahi wa innailaihi rajiun. Telah berpulang ke Rahmatullah, bapak KH Chalid Mawardi, pendiri PMII dan pengabdi NU sepanjang hayat. Semoga beliau mendapat tempat terbaik di sisi-Nya, Al-Fatihah, Amin,”
KH Chalid Mawardi dikenal luas sebagai tokoh yang sangat mendukung pengembangan dan pemberdayaan generasi muda Nahdlatul Ulama (NU). Dalam berbagai kesempatan, almarhum selalu menekankan pentingnya menjaga hubungan erat antara Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan NU. Beliau percaya bahwa PMII dan NU harus berjalan seiring sebagai dua entitas yang saling mendukung, seperti rumput yang tumbuh subur setelah disirami air hujan. KH Chalid Mawardi meyakini bahwa kekuatan dan kesuburan organisasi ini sangat bergantung pada kemampuannya untuk tetap berakar pada nilai-nilai dasar NU dan terus berinovasi dalam menjawab tantangan zaman.
KH Chalid Mawardi lahir di Solo pada 11 September 1936, dan tumbuh dalam keluarga santri yang aktif dalam pergerakan NU. Ibunya, Mahmudah Mawardi, adalah Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat NU pertama sejak organisasi itu menjadi badan otonom di bawah NU. Warisan pemikiran dan perjuangan KH Chalid Mawardi akan terus hidup dalam setiap langkah organisasi yang beliau dirikan dan pimpin.