Opini  

Ibadah Haji sebagai Jalan Spiritualitas Seorang Hamba

Prof. Dr. H. Masnun Tahir, M.Ag.* (Rektor Universitas Islam Negeri Mataram dan Ketua Forum Rektor PTKIN)

Melaksanakan ibadah haji merupakan perintah rukun Islam kelima yang wajib ditunaikan oleh setiap muslim dan muslimah yang mampu secara fisik, harta, dan memenuhi syarat-syarat administrasi dari pemerintah. Setiap tahun, jutaan umat Islam dari seluruh dunia berkumpul di tanah suci Mekah dan Madinah untuk melaksanakan serangkaian ritual ibadah yang telah diwariskan sejak zaman Nabi Ibrahim AS.

Pelaksanaan haji 1446 H/2025 M menjadi momen penting dalam pelaksanaan ibadah haji, bukan hanya karena semakin berkembangnya teknologi dan sistem manajemen haji, tetapi juga karena berbagai tantangan global yang masih membayangi, seperti perubahan iklim, gejolak ekonomi, serta ketegangan geopolitik di kawasan Timur Tengah.

Tulisan ini mencoba mengurai bagiamana pelaksanaan ibadah haji tahun 2025 dari berbagai aspek diantaranya adalah aspek spiritualitas, kesehatan fisik, kebijakan pemerintah hingga mencapai nikmat haji yang mabrur. Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran yang utuh dan kritis tentang bagaimana umat Islam dapat memaknai ibadah haji secara lebih mendalam dan kontekstual di masa ini.

Ibadah haji merupakan simbol konkret dari persatuan umat Islam seluruh Dunia. Berkumpul pada satu tempat dan waktu, dimana para kaum muslim dari seluruh penjuru dunia mengenakan pakaian yang sama (ihram), mengucapkan kalimat yang sama (talbiyah), dan menjalani ritual yang sama. Tidak ada perbedaan kasta, warna kulit, kewarganegaraan, atau status sosial. Semua umat berdiri sejajar di hadapan Allah SWT. Tahun 2025 ini, lebih dari dua juta jemaah diperkirakan akan berhaji.

Jemaah haji dari Indonesia dikutip dari laman resmi Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama Republik Indonesia yakni total kuota haji Indonesia tahun ini adalah 221.000 jemaah. Jumlah ini terdiri atas 203.320 kuota jemaah reguler dan 17.680 kuota jemaah haji khusus.

Perhatian dan arahan Amirul Haj dalam hal ini Menteri Agama Republik Indonesia Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar melalui Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh bersama Pemerintah Arab Saudi telah menyiapkan tenda-tenda ber-AC, sistem pendingin di sepanjang jalur tawaf, serta posko kesehatan untuk memastikan jamaah haji dari tanah air merasa nyaman, terkhusus bagi para jamaah haji lanjut usia.

Begitupun petugas dan pedamping haji dari Indonesia sangat luar biasa untuk memberikan pelayanan terbaik tentang bagaiamana kesadaran dan edukasi jemaah tentang pentingnya menjaga kesehatan, minum air yang cukup, dan mengenakan pelindung panas agar pelaksanaan haji berjalan dengan lancar. Amirul Haj juga selalu memastikan kepada para petugas dan pembimbing haji Indonesia bahwa setiap jemaah mendapatkan layanan medis yang memadai, baik sebelum keberangkatan maupun selama di Tanah Suci. Vaksinasi, cek kesehatan berkala, dan ketersediaan obat-obatan harus menjadi prioritas dalam persiapan haji tahun 2025.

Salah satu harapan utama dari ibadah haji adalah lahirnya insan-insan haji mabrur, yaitu mereka yang ibadah hajinya diterima oleh Allah dan membuahkan perubahan perilaku yang lebih baik. Amirul Haj Prof. Dr. KH. Nasasruddin Umar bahwa dalam pelaksanaan haji tahun 2025 ini adalah sebagai upaya untuk menanamkan nilai-nilai spiritual, etika sosial, dan tanggung jawab moral setelah haji. Haji bukan hanya perjalanan fisik ke Tanah Suci, tetapi juga perjalanan batin menuju kesadaran ilahiah dan kemanusiaan.

Hal tersebut disampikan ketika Amiru Haj tiba di Jeddah yakni menghimbau kepada seluruh jamaah haji Indonesia untuk pertama, fokus pada rukun ibadah haji yang sempurna dengan mempersiapkan diri menuju puncak Haji yaitu wukuf di Arafah, Mabit atau murur di Muzdalifah dan melempar jumrah di Mina (Armuzna) kondisi psikologi, suasana bathin dan kesiapan spiritual yang prima sangat diharapkan bagi jamaah haji, agar prosesi haji berjalan lancar. Inilah tugas penting dari petugas dan pembimbing haji kita. Kedua, seluruh jamaah diharapkan untuk tetap menjaga kesehatannya.

Ahlamdulillah dengan komposisi Amirul hajji dan seluruh anggotanya adalah tokoh-tokoh yang otoritaritatif di bidang haji dan sosial keagamaan menambah keyakinan publik bahwa ini bentuk komitmen Kementerian Agama RI sangat serius dan konsen dalam menyelenggarakan haji tahun ini. #AmirulHaj. Hal tersebut dapat dilihat dari perbincangan di media sosial ataupun testimoni tentang pelayanan prima petugas haji Indonesia adalah bukti jamaah merasakan bimbingan dan pelayanan maksimal petugas haji.

Kita yang di tanah air tetap mendoakan dan memberikan support yang besar agar penyelenggaraan haji tahun ini sukses dan semua mendapatkan haji mabrur. Akun X menjadikan #Haji2025_lancar sebagai trending paling atas, dimana hal tersebut mengabarkan bahwa pelaksanan dan layanan haji tahun 2025 sangat prima untuk jamaah haji Indonesia. Oleh sebab itu mari kita doakan bersama kepada seluruh Amirul Hajji, pembimbing, petugas dan jamaah haji Indonesia maupun seluruh Dunia diberikan kesehatan, keberkahan dan haji yang mabrur oleh Allah SWT dalam melaksanakan ibadah haji tahun 2025. Aamiin.

Prof. Dr. H. Masnun Tahir, M.Ag.* (Rektor Universitas Islam Negeri Mataram dan Ketua Forum Rektor PTKIN)

 

Sumber : Kemenag.go.id