Kegiatan konsultasi peningkatan kompetensi kepala sekolah SMPTK se-Indonesia di Kupang, NTT, yang diselenggarakan tanggal 10 – 12 Juli 2024, berlangsung selama 3 hari, yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman moderasi beragama, merupakan langkah yang sangat positif dan relevan dalam konteks pendidikan di Indonesia saat ini. Moderasi beragama menjadi semakin penting mengingat kompleksitas dan keragaman masyarakat Indonesia yang kaya akan keberagaman budaya dan agama.
Kegiatan ini menunjukkan komitmen yang kuat dari pemerintah dalam hal ini Dirjen Bimas Kristen Kementrian Agama Republik Indonesia sebagai penyelenggara dan Pokja Penguatan Moderasi Beragama serta stakeholder pendidikan untuk terus menanamkan toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan agama dalam lingkungan pendidikan. Terlebih lagi Rumah Moderasi Beragama (RMB) UIN Mataram yang sebagai bagian dari pokja penguatan moderasi beragama dalam menebarkan nilai moderasi beragama serta garda terdepan untuk terus menebarkan moderasi beragama di tengah masyarakat. RMB UIN Mataram terus selalu menunjukan komitmennya untuk moderasi beragama, dimana semua fasilitator nasional moderasi beragam dari RMB UIN Mataram selalu hadir dan tetap memberikan pemahaman akan pentingnya moderasi beragama. Ini tidak hanya penting untuk menciptakan sekolah yang aman dan inklusif bagi semua siswa tanpa diskriminasi, tetapi juga untuk mempersiapkan generasi muda yang dapat hidup harmonis di tengah masyarakat yang multikultural.
Baca Juga:
TOLERASNI SEBAGAI LANDASAN BERMASYARAKAT
Pemahaman moderasi beragama menjadi semakin krusial dalam konteks pendidikan, di mana sekolah bukan hanya tempat untuk memperoleh pengetahuan akademis tetapi juga menjadi wahana pembentukan karakter dan sikap toleransi. Kepala sekolah sebagai pemimpin di tingkat sekolah memiliki peran strategis dalam menanamkan nilai-nilai moderasi beragama kepada seluruh warga sekolah, mulai dari siswa hingga tenaga pendidik dan karyawan.
Konsultasi ini juga memberikan platform yang berharga bagi para kepala sekolah untuk berbagi praktik terbaik dan pengalaman mereka dalam mengelola moderasi beragama di sekolah mereka masing-masing. Kolaborasi lintas daerah dan budaya ini tidak hanya meningkatkan kualitas pengajaran dan manajemen sekolah, tetapi juga memperkuat jaringan kepemimpinan pendidikan di seluruh Indonesia.
Baca Juga :
Toleransi Ala Rasulullah SAW
Secara keseluruhan, kegiatan konsultasi ini merupakan langkah positif dalam membangun pendidikan yang inklusif dan berorientasi pada nilai-nilai keberagaman di Indonesia. Dengan terus mendorong dialog dan kolaborasi antar sekolah dan daerah, kita dapat membangun masa depan pendidikan yang lebih baik untuk generasi yang akan datang, yang dipenuhi dengan penghargaan dan saling menghormati antar sesama.