Opini  

Mengembangkan Semangat Moderasi dalam Berwirausaha

Penulis : Muhammad Rido, Sekretaris Prodi Kewirausahaan UIN Mataram

Moderasi adalah konsep tengah yang menjaga keseimbangan, menjauhkan diri dari sikap ekstrem. Dalam konteks beragama, moderasi dapat berarti menjalankan ajaran agama dengan penuh kesadaran, toleransi, dan tanpa memaksakan kehendak orang lain. Konsep moderasi beragama ini juga sangat relevan untuk diterapkan dalam konsteks bisnis atau berwirausaha.

Mengapa Moderasi Penting dalam Berwirausaha?

Perkembangan bisnis yang semakin meng-global dan dipengaruhi digitalisasi, menjadikan sikap moderat sebagai kunci dalam menciptakan dan mengembangkan lingkungan kerja yang harmonis, kondusif dan produktif. Dengan mengedepankan nilai-nilai toleransi, saling menghormati, dan terbiasa dengan keberagaman, para pelaku bisnis dapat membangun jaringan yang kuat dan luas dalam mengembangkan usahanya. Sikap moderat memungkinkan kita untuk lebih leluasa dalam menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, tanpa memandang latar belakang agama, suku, budaya, atau pandangan politik. Hal ini tidak hanya memperkaya perspektif dalam berbisnis, tetapi juga membuka peluang untuk mengakses pasar yang lebih luas.

Baca Juga : Harmonisasi Dalam Keberagaman: SMAK Kesuma Mataram Dan RMB UIN Mataram Berkolaborasi Dalam Mewujudkan Moderasi Beragama Melalui MPLS Berbasis Moderasi Multi Cultur School

Pelaku bisnis yang dikenal moderat, cenderung lebih diterima, dipercaya dan dihormati oleh masyarakat, baik konsumen maupun pemangku kepentingan lainnya. Reputasi yang baik ini tidak hanya meningkatkan kredibilitas bisnis, tetapi juga dapat menciptakan keunggulan bersaing dalam jangka panjang. Dengan demikian, moderasi bukan lagi menjadi sebuah pilihan, tetapi sebuah keharusan bagi pelaku usaha yang ingin mencapai kesuksesan yang berkelanjutan.

Silahkan Publish Penelitian di Jurnal Kami Moderasi Beragama

Sikap moderasi telah terbukti menjadi kompas bagi para pengusaha yang ingin mencapai kesuksesan yang berkelanjutan. Perusahaan-perusahaan besar seperti Unilever dan Google, misalnya, membuktikan bahwa lingkungan kerja yang inklusif dan menjunjung tinggi keberagaman, menjadikan mereka tidak hanya mampu dalam merkerut talenta terbaik, tetapi juga menjadikan mereka lebih dekat dengan konsumen yang lebih luas dari berbagai latar belakang.

Di Indonesia sendiri banyak UMKM lokal yang merasakan manfaat dari sikap moderat dalam berbisnis. Seperti UMKM yang fokus pada produk-produk ramah lingkungan dan pemberdayaan masyarakat, misalnya, tidak hanya mendapatkan dukungan dan loyalitas dari konsumen, tetapi juga mendapatkan pengakuan dari pemerintah dan Lembaga-lembaga internasional.

Baca Juga : Ruang Digital: Pertarungan Moderasi Beragama VS Radikalisme

Walau demikian, mengimplementasi moderasi dalam berbisnis tidak selalu mudah. Perbedaan dan latar belakang budaya, agama, dan pandangan politik dapat menjadi penghalang. Namun, melalui komitmen yang kuat dan kepemimpinan visioner, setiap tantangan pasti dapat diatasi. Yang pada akhirnya sikap moderat tidak lagi menjadi sebuah pilihan, tetapi sebuah investasi jangka panjang yang akan membawa manfaat bagi bisnis, masyarakat, dan lingkungan.